Gayus 'Gaji' Kompol Iwan Rp 368 Juta




Gayus Tambunan masih kaya raya! Kompol Iwan Siswanto, Karutan Brimob yang kini sudah dibebastugaskan, mengakui menerima uang dari Gayus Tambunan hingga ratusan juta rupiah sejak Juli 2010.

"Total yang diterima Rp 368 juta," kata pengacara Iwan, Berlin Pandiangan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (12/11/2010).

Dia menjelaskan, uang itu diberikan secara bertahap seminggu sekali. Uang diterima langsung dari Gayus yang menemui Iwan di ruangannya.

"Perminggunya sejak Juli-Agustus Rp 5 juta untuk bulanan Rp 50 juta, namun untuk September-Oktober ada penurunan menjadi Rp 3,5 juta, namun uang bulanan menjadi Rp 100 juta," terangnya.

Gayus kembali membuat geger publik karena aksinya yang mudah keluar masuk tahanan. Gayus mengaku pergi dari tahanan dengan alasan izin berobat, dan meralat pernyataan dua hari sebelumnya bahwa dia tetap berada di tahanan. Namun ternyata, mantan pegawai Ditjen Pajak itu juga sempat pulang ke rumah mewahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Tak cuma itu, foto mirip Gayus yang sedang menonton tenis di Bali pada Jumat (5/11) juga membuat heboh. Saat itu seorang pria yang mirip Gayus tertangkap kamera tengah menonton pertandingan. Namun Gayus membantah.

Kini ada lagi foto mirip Gayus dengan seorang perempuan yang mirip Milana Anggraeini, istri Gayus Tambunan. Perempuan ini duduk tepat di belakang pria mirip Gayus Tambunan.

Mabes Polri telah mencopot 9 penjaga rutan Brimob termasuk Kepala Rutan Brimob Kompol Iwan Siswanto dan ditetapkan menjadi tersangka.

Polri Selidiki Asal Duit Gayus yang Dipakai Menyuap Kepala Rutan




Kepala Rutan Brimob Kompol Iwan Prayitno mengaku menerima suap puluhan juta dari Gayus Tambunan. Padahal selama ini rekening Gayus telah diblokir oleh Mabes Polri. Darimanakah Gayus mendapatkan uang?

"Itu termasuk pertanyaan kita sejak awal dan belum dapat jawaban dari penyidik mas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana melalui pesan singkat kepada detikcom, Jumat (12/11/2010).

Mabes Polri sebelumnya mengatakan bahwa Iwan Prayitno mengaku menerima Rp 50-60 juta dari Gayus. Sedangkan anak buahnya kecipratan Rp 5-6 juta. 

Saat ini Kompol Iwan Prayitno ditahan bersama 6 penjaga rutan lainnya. Mereka masih diperiksa oleh Direktorat III Tipikor Mabes Polri.

Sebelumnya pengacara Gayus, Pia Akbar Nasution tidak tahu jika Gayus ternyata masih memiliki uang. Sebab, semua rekening Gayus Rp 28 miliar dan safe deposit senilai Rp 70 miliar lebih sudah diblokir Mabes Polri. 

Sementara Kabag Penum Mabes Polri Kombes Marwoto Soeto menduga uang suap Gayus 'diselundupkan' pihak keluarganya. 

"Bisa saja melalui istrinya. Kan sering jenguk dia," imbuh Marwoto saat dihubungi.

Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan, mengatakan Iwan bersama 8 tersangka lainnya pada 8 November telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan serta dibebastugaskan dari jabatan yang sekarang. Kesembilan orang itu terkena pasal 5 ayat 2 pasal 11, pasal 12, UU Tipikor.

Kasus ini makin heboh setelah muncul foto pria mirip Gayus dan mirip istrinya sedang menonton tenis di Nusa Dua Bali pada 5 November pukul 21.00 WIB. Gayus masuk sel Brimob mulai April 2010 dan sejak Juli rutin pelesiran keluar sel setiap pekan.

Lahar Dingin Mengalir Deras, Jembatan di Mungkit Magelang Terancam Putus

 


Lahar dingin mengalir deras di sejumlah sungai di Magelang, Magelang, Jawa Tengah. Akibatnya, jembatan di daerah Progowati, Mungkit, Magelang, tidak bisa digunakan. Jembatan ini ditutup karena tiang penyangganya hampir putus.

"Tiang penyangganya sudah hampir patah, sehingga ditutup," kata Nursahid warga 
Bekelan XI, Sendangagung, Minggir, Sleman, Yogyakarta, melalui Info Anda detikcom, Jumat (12/11/2010). 

Nursahid menyatakan, arus kuat lahar dingin di daerah itu terjadi pada Sabtu, 6 November lalu. Awalnya jembatan itu masih bisa digunakan, namun kemarin tiang penyangganya hampir patah. 

"Sekarang ditutup dengan tong dan juga kayu," katanya. 

Nursahid menjelaskan, jembatan itu adalah jalan anternatif dari Wates menuju Magelang. Akibat ditutupnya jembatan ini, warga sekitar harus memutar melalui jalur utama Yogyakarta-Magelang. 

"Saya kemarin harus memutar melalui jalur utama, sehingga menjadi lebih lama," katanya. 

Nursahid menyatakan kondisi Magelang hari ini cerah, namun debu tipis Merapi  masih terasa. Penduduk juga masih mengenakan masker karena debu-debu Merapi di pinggir jalan belum hilang. 

"Kalau mobil lewat debunya berterbangan, jadi tetap harus menggunakan masker," katanya.

Satgas Minta Polisi Segera Beberkan Kepergian Gayus ke Bali

Satgas Pemberantasan Mafia Hukum meminta kepolisian untuk segera bergerak cepat mengungkap kepergian Gayus Tambunan ke Bali. Langkah awal dengan membuka ke publik foto Gayus yang tengah berada di Bali.

"Saya mendesak agar Polri mendayagunakan software yang bisa mengidentifikasikan itu foto Gayus atau orang lain," kata anggota Satgas, Mas Achmad Santosa saat dihubungi detikcom, Jumat (12/11/2010).

Pria yang akrab disapa Ota ini mengapresiasi sikap tanggap dan tegas Polri yang tidak hanya menonaktifkan tapi juga memproses secara pidana anggota yang terlibat.

"Saya katakan secara fisik ada kemiripan, karena saya kenal ciri-ciri fisiknya," tambahnya.

Publik tentu menunggu langkah cepat Polri untuk membuka secara luas ke publik mengenai kebenaran keberadaan Gayus di Bali.

"Penggunaan face recognition software, itu bagian dari penggunaan metode forensik dan Polri tentunya memiliki itu," tutupnya. 

Gayus kembali membuat geger publik karena aksinya yang mudah keluar masuk tahanan. Gayus mengaku pergi dari tahanan dengan alasan izin berobat, dan meralat pernyataan dua hari sebelumnya bahwa dia tetap berada di tahanan. Namun ternyata, mantan pegawai Ditjen Pajak itu juga sempat pulang ke rumah mewahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Tak cuma itu, foto mirip Gayus yang sedang menonton tenis di Bali pada Jumat (5/11) juga membuat heboh. Saat itu seorang pria yang mirip Gayus tertangkap kamera tengah menonton pertandingan. Namun Gayus membantah.

Kini ada lagi foto mirip Gayus dengan seorang perempuan yang mirip Milana Anggraeini, istri Gayus Tambunan. Perempuan ini duduk tepat di belakang pria mirip Gayus Tambunan.

Mabes Polri telah mencopot 9 penjaga rutan Brimob termasuk Kepala Rutan Brimob Kompol Iwan Prayitno dan ditetapkan menjadi tersangka.

Sangkal ke Bali, Milana Benarkan Gayus Beberapa Kali Pulang




Gayus lagi, Gayus lagi. Nama Gayus Tambunan belum juga surut dari perbincangan dan sorotan. Nama Gayus mencuat karena dugaan kasus mafia pajak. Kini, dia menjadi buah bibir karena kabar sering keluar tahanan dan berkeliaran hingga Bali.

Kabar keluarnya Gayus dari tahanan dan pulang ke rumahnya yang mewah di Kelapa Gading, Jakarta Utara, dibenarkan istrinya, Milana Anggraeini. Hal itu disampaikan dia ketika dimintai keterangan oleh polisi selama 10 jam pada Kamis (11/11).

"Dia bilang, beberapa kali (Gayus) pulang. Kalau yang Bali itu nggak ada (baik Gayus maupun istrinya) yang ngomong," ujar Kabid Penum Mabes Polri Kombes Marwoto Soeto saat dihubungi detikcom, Jumat (12/11/2010).

Namun berapa kali pastinya Gayus pulang, Milana tidak dapat mengatakan. "Tidak ingat berapa kali," ucap Marwoto.

Pemeriksaan atas Gayus, istrinya, dan sejumlah penjaga rutan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, akan terus dilakukan polisi untuk mengungkap kebenaran. Selain itu, polisi pun masih mengumpulkan sejumlah bukti seperti manifes pesawat, daftar tamu di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, dan juga pemeriksaan CCTV hotel.

Permintaan manifes pesawat kepada PT Angkasa Pura, menurut Marwoto, telah dilayangkan. "Itu sudah disampaikan permintaannya. Kalau penyelenggara tenis kan nggak ada nama penonton. Kalau pesawat sama hotel kan mungkin ada namanya," lanjutnya.

Selain itu, polisi juga akan mencocokkan foto dengan wajah asli Gayus. Hal itu pasti dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan. "Pasti itu kita lihat foto sama orangnya seperti dulu (kasus Ariel), nggak mungkin nggak," ucap Marwoto.

Milana diperiksa Mabes Polri hampir 10 jam lamanya pada Kamis (11/11). Milana lebih banyak diam untuk menjawab serbuan pertanyaan dari wartawan soal keluarnya Gayus dari rutan Mako Brimob.

Milana keluar Gedung Bareskrim Mabes Polri sekitar pukul 20.15 WIB. Milana yang diperiksa oleh Direktorat 3 Tipikor, terlihat masih mengenakan seragam lengkap PNS di Pemprov DKI Jakarta.

Milana tampak terus ditemani oleh sopir pribadinya. Saat dicecar, Milana memilih menutup mulutnya dengan jilbab hitam yang dikenakannya. "Diperiksa dari jam 10," ujar Milana singkat.

Ketika ditanya wartawan apakah Gayus sering pulang ke rumah, Milana mengatakan tidak. "Nggak," jawab dia pendek ambil menggandeng tangan sopirnya dan berlari menghindari kejaran wartawan.

Gayus masuk sel Brimob mulai April 2010 dan sejak Juli rutin pelesiran keluar sel setiap pekan. Ratusan juta rupiah dia gelontorkan pada polisi untuk kongkalikong ini.

Wisuda UGM Ditiadakan Karena Erupsi Merapi

Karena erupsi Merapi, Universitas Gadjah Mada (UGM) meniadakan upacara wisuda program sarjana dan diploma periode November 2010. Mengingat situasi yang memang tidak kondusif, calon wisudawan bisa memaklumi.

"Upacara wisuda yang rencananya diadakan pada 18 November 2010 ditiadakan, karena sedang terjadi erupsi Gunung Merapi," kata Kepala Humas dan Protokoler UGM Suryo Baskoro, saat dihubungi detikcom, Jumat (9/11/2010) pagi.

Ia mengatakan keputusan tersebut berdasarkan surat keputusan rektor UGM yang telah ditandatangani pada Rabu (10/11/2010) kemarin, dengan mempertimbangkan situasi Yogyakarta yang belum kondusif karena terkena dampak letusan Merapi.

Selain itu, kata dia, saat ini sebagian civitas akademika UGM juga sedang fokus menangani pengungsi korban bencana Merapi yang ditampung di beberapa tempat di lingkungan kampus setempat.

"Ada 1.440 calon wisudawan program sarjana dan 300 calon wisudawan program diploma yang rencananya akan mengikuti upacara wisuda, dan kami berharap  mereka dapat memahami situasi ini," katanya.

Menurut dia, peniadaan upacara wisuda tidak akan mempengaruhi esensi pendidikan yang telah ditempuh calon wisudawan. "Ijazah, samir, dan buku kenangan, tetap akan dibagikan di masing-masing fakultas pada 18 November 2010,"  katanya.

Calon wisudawan ternyata juga dapat memaklumi keputusan rektorat yang membatalkan pesta akademis yang terjadi empat kali dalam satu tahun di lingkungan Bulaksumur ini. Mereka dapat memahami karena kondisi di Sleman dan sekitarnya tengah dilanda bencana.

"Ya mau gimana lagi. Situasinya seperti ini. Saya bisa maklum. Rencananya saya dan teman-teman lain akan mengadakan acara pengganti," ujar Nagara, mahasiwa jurusan Ilmu Komunikasi yang sedianya wisuda pada 19 November mendatang.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Aditya. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini tidak terlalu mempersoalkan pembatalan yang dilakukan oleh universitas. Menurutnya itu merupakan bentuk empati kepada masyarakat yang menjadi korban dari letusan Merapi.

"Kita kan juga harus berempati. Tidak masalah lah. Situasinya memang sedang sulit," paparnya.

Sebelumnya, kegiatan akademik di UGM diliburkan pada 8-13 November 2010 karena Merapi meletus, dan direncanakan akan dimulai lagi  pada 15 November 2010.

Penangguhan Penerbangan Airbus A380 Qantas Bisa Berminggu-minggu




Maskapai penerbangan Qantas mengisyaratkan bahwa seluruh pesawat Airbus A380 miliknya belum akan beroperasi dalam waktu dekat. Penangguhan penerbangan A380 bisa berlangsung berminggu-minggu.

Qantas menyatakan, penyelidikan atas insiden ledakan mesin pada pesawat superjumbo A380 dengan nomor penerbangan QF32 pekan lalu, difokuskan pada kebocoran minyak di area turbin mesin.

Qantas pun telah merilis jadwal baru untuk jaringan internasionalnya selama beberapa pekan ke depan yang tidak mencakup pesawat bertingkat A380. Untuk rute-rute Sydney-Tokyo dan Sydney-Hong Kong misalnya, dikerahkan pesawat pengganti Boeing 747 untuk menggantikan penerbangan A380.

"Ini tidak akan mudah untuk diperbaiki, ini akan membutuhkan waktu beberapa lama," ujar sumber Qantas seperti dilansir harian Australia, Sydney Morning Herald,Jumat (12/11/2010).

Penangguhan penerbangan enam pesawat raksasa A380 milik Qantas kini telah menginjak hari kesembilan. 

Badan pengawas penerbangan Eropa telah mengeluarkan perintah untuk seluruh maskapai yang memiliki pesawat A380 agar melakukan "inspeksi berulang-ulang" atas mesin-mesin Rolls-Royce Trent 900 yang dipakai A380.

Sebelumnya badan Keselamatan Aviasi Eropa menyatakan, analisis awal atas insiden 4 November lalu menunjukkan "kebakaran minyak" di mesin nomor dua pesawat QF32 mungkin sebagai penyebab gangguan mesin.

"Kondisi ini jika tidak terdeteksi, bisa berakibat pada kegagalan mesin yang tak teratasi, yang bisa berpotensi menimbulkan kerusakan pada pesawat dan bahaya bagi orang-orang atau properti di darat," demikian peringatan badan penerbangan Eropa tersebut.

Juru bicara Qantas menegaskan, pihaknya masih berharap agar pesawat-pesawat A380 bisa kembali beroperasi dalam beberapa hari ke depan. Namun ditegaskannya, Qantas tak akan menerbangkan A380 sampai ada kepastian penuh bahwa pesawat-pesawat tersebut bisa beroperasi dengan aman.

Diperiksa Polisi Soal Sering Keluar Tahanan, Gayus Banyak Lupa




Lupa! Lupa, lupa, lupa, lupa...Lagu milik Kuburan Band itu tampaknya menjadi theme song yang tepat untuk Gayus Tambunan. Terdakwa kasus mafia pajak itu banyak mengaku lupa saat diperiksa polisi terkait kabar gampangnya dia keluar dari tahanan dan bahkan menonton tenis di Bali. 

"Ditanya keluar berapa kali, lupa. Biasa itu, Mbak. Enaknya kan tinggal jawab lupa biar nggak ditanya-tanya lagi," ujar Kabid Penum Mabes Polri Kombes Marwoto Soeto saat dihubungi detikcom, Jumat (12/11/2010).

Menurutnya, Gayus juga menyangkal telah pergi ke Bali. "Mungkin malu kalau mau ngaku. Tapi polisi kan nggak perlu pengakuan dia, yang penting bukti. Kami sedang kumpulkan bukti-buktinya," lanjut Marwoto.

Dia menjelaskan, kepolisian telah meminta manifest pesawat kepada PT Angkasa Pura. "Itu sudah disampaikan permintaannya. Kalau penyelenggara tenis kan nggak ada nama penonton. Kalau pesawat sama hotel kan mungkin ada namanya," lanjutnya.

Selain itu, polisi juga akan mencocokkan foto dengan wajah asli Gayus. Hal itu pasti dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan. "Pasti itu kita lihat foto sama orangnya seperti dulu (kasus Ariel), nggak mungkin nggak," ucap Marwoto.

Marwoto tidak habis pikir kenapa penjaga rutan sangat manut meloloskan keingin Gayus untuk keluar tahanan. "Itu kenapa juga seperti dicocok hidungnya sama Gayus," cetusnya.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan, setiap minggu Gayus dapat bebas keluar dari rutan. Menurut Iskandar, Gayus mempengaruhi petugas sehingga bisa melenggang keluar setiap minggu.

Menurut Mabes Polri, Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Brimob Kelapa Dua, Kompol Iwan 
Siswanto mendapat uang dari Gayus dengan kisaran Rp 50-60 juta. Jika Iwan menerima Rp 50-60 juta, lanjut Iskandar, anggota lainnya menerima bervariasi. Jumlahnya tentu 
lebih kecil dari Karutan Brimob yaitu Rp 5-6 juta.

Menurut Iskandar, Iwan bersama 8 tersangka lainnya pada 8 November telah ditetapkan 
sebagai tersangka dan ditahan serta dibebastugaskan dari jabatan yang sekarang. 
Kesembilan orang itu terkena pasal 5 ayat 2 pasal 11, pasal 12, UU Tipikor.

Pada Rabu lalu, Kabareskrim Komjen Ito Sumardi menyatakan, Gayus sudah tidak ada di 
tahanan sejak Rabu 3 November 2010. Ito baru mengetahui hal itu hari Minggu 7 
November. Ito yang marah besar, memerintahkan anak buahnya menembak Gayus jika eks pegawai Pajak itu tak segera balik ke selnya.

Para polisi kelabakan dan mencari-cari Gayus. Ayah tiga anak itu berhasil dijemput di 
rumah mewahnya berharga miliaran rupiah di Kelapa Gading pada Minggu malam.
Kasus ini makin heboh setelah muncul foto pria mirip Gayus dan mirip istrinya sedang 
menonton tenis di Nusa Dua Bali pada 5 November pukul 21.00 WIB.

Polri Harus Telusuri Keterlibatan Perwira Tinggi Kasus Gayus




Mabes Polri melokalisir kasus pelesiran Gayus Tambunan hanya pada Kepala Rutan Brimob Kompol Iwan Siswanto serta delapan anak buahnya. Hal ini dirasa belum cukup. Polri juga harus menelusuri betul dugaan keterlibatan perwira tinggi.

"Saya yakin yang menjaga harian selalu tunggu perintah dari yang lebih tinggi. Apa mungkin dia sendiri? Telusuri benar itu," kata pengamat hukum pidana Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Dr Mudzakir, pada detikcom, Jumat (12/11/2010).

Pergantian Kapolri, seharusnya menjadi momen untuk membersihkan institusi kepolisian dari polisi korup.

"Pejabat-pejabat yang terbukti menyalahgunakan wewenang, di level mana pun seharusnya diberhentikan. Harus diusut semuanya, sekarang merupakan kesempatan membersihkan Polri," dorongnya.

Dia mendesak polisi segera memecat anggotanya yang terbukti terlibat membiarkan Gayus pelesiran.

Sedangkan hukuman pidana menyusul, yang terpenting adalah dipecat terlebih dulu. Karena kalau mereka dilarikan ke pidana maka akan berjalan lambat.

"Pemecatan sama dengan hukuman seumur hidup, kalau dipidanakan masih memungkinkan mereka untuk kembali bekerja di kepolisian," kata Mudzakir.

Kepala Rutan Brimob Kompol Iwan Siswanto bersama 8 anak buahnya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Kesembilan orang itu terkena pasal 5 ayat 2 pasal 11, pasal 12, UU Tipikor. Iwan diduga mendapat uang berkisar Rp 50-60 juta, sedangkan anak buahnya Rp 5-6 juta. 

Gayus disel di Rutan Brimob sejak 1 April 2010 dan mulai berpelesiran sejak Juli 2010. Praktek kotor ini baru terkuak setelah pria sangat mirip Gayus terlihat bergembira menyaksikan turnamen tenis internasional di Bali pada Jumat (5/11) pukul 21.00 WIB.

KPK Harus Ambil Alih Perkara Gayus Tambunan




Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak segera mengambil alih penanganan perkara Gayus. Tindakan Gayus ini dianggap sudah mencoreng lembaga hukum Indonesia. 

Pernyatan tersebut disampaikan oleh pengamat hukum Universitas Indonesia (UII) Mudzakkir, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (12/11/2010).

"Sejak awal kasus Gayus seharusnya ditangani KPK. Jangan harap ditangani kepolisian bisa selesai, sama seperti politik dagang sapi," kata Mudzakir.

Jika sejak awal ditangani KPK, lanjut Mudzakkir, kemungkinan tidak akan terjadi insiden Gayus keluar dari tahanan Mako Brimob, Depok.
KPK harus mensupervisi kasus ini.

"Kalau sudah begini mau bagaimana lagi? Perkara Gayus KPK harus take over penanganannya. Itu pentingnya KPK sebagai lembaga independen," ujarnya.

Sebelumnya Gayus sedang didakwa ikut menyuap beberapa polisi dalam kasus mafia pajak. Dengan kondisi seperti itu, Mudzakkir pun mempertanyakan, kenapa Gayus kembali ditahan di Mako Brimob.

"Seharusnya dilihat dan seleksi dulu apakah tanggungjawab kepolisian mampu untuk tidak kongkalikong dengan tahanan. Apalagi tahanan di sana tidak terpantau sama sekali," ujarnya.

"Di sana (Mako Brimob) 100 persen tidak ada pengawasan. Penahanan seharusnya dilakukan di rumah tahanan negara dan berdiri sendiri," imbuh Mudzakkir.

Seperti diketahui, seorang pria yang sangat mirip dengan Gayus Tambunan terlihat menonton turnamen tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010 di Nusa Dua, Bali. Pria tersebut mengenakan kacamata dan berambut tebal lurus yang diduga wig.

Pria yang sangat mirip dengan Gayus terjepret kamera fotografer Kompas Agus Susanto pada Jumat (5/11) pukul 21.10 Wita. Saat itu tengah digelar pertandingan antara petenis Daniela Hantuchova dan Yanina Wickmayer.

Disebut-sebut pula, pria mirip Gayus tersebut datang tidak sendiri, tapi bersama seorang wanita. Keduanya sempat terlihat di Hotel Westin.

Belakangan beredar foto wanita mirip Milana Anggraieni, istri Gayus, sedang menonton turnamen tenis di hari yang sama.  Dalam foto tersebut, wanita mirip Milana ini mengenakan kaos kuning hitam dan topi hitam bertuliskan WTA. Wanita ini tampak berdiri di belakang pria mirip Gayus tersebut.

Gayus Menyangkal, Gayus Juga yang Mengakui




 Gayus Tambunan memang tidak henti-hentinya membuat sensasi di Indonesia. Setelah memiliki kekayaan puluhan miliar di usianya yang masih muda, Gayus juga mampu menyuap hampir seluruh penegak hukum di negeri ini.

Belum lama ini, Gayus kembali melakukan aksi fenomenalnya. Meski ditahan di rutan Mako Brimob, Gayus Tambunan membuktikan kepada publik, bukan hal yang sulit untuk bisa menghirup udara bebas.

Gayus memang sempat berkilah jika ia adalah warga yang patuh hukum, alias tidak pernah meninggalkan tahanan. Awalnya Gayus membantah jika keluar tahanan dengan alasan sakit. Gayus mengaku sehat dan tetap berada di tahanan.

"Saya tetap di tahanan. Saya nggak ke mana-mana," ucap Gayus Senin (8/11) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Gayus juga menyangkal jika disebut pergi Nusa Dua, Bali untuk menonton turnamen Tennis Internasional. Gayus mengaku tidak suka tennis.

"Apalagi ini tenis. Saya sukanya golf," jawab Gayus santai.

Padahal pada hari yang sama saat itu, polisi sudah jelas-jelas mengakui ada keteledoran petugas mereka. Mengantongi izin sakit, Gayus justru diketahui sedang berada di rumahnya yang mewah di Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Selang dua hari kemudian, melalui pengacaranya, Adnan Buyung Nasution, Gayus akhirnya mengakui jika ia pernah izin sakit dan pulang ke rumahnya.

"Dia tetap menyangkal ke Bali. Sama sekali tidak ke Bali. Bahwa pergi berobat dan ke rumah itu betul. Saya sebagai lawyer, saya percaya sama klien," kata Buyung.

Buyung merasa terpukul dengan tindakan kliennya. Ia pun sedang berpikir apakah akan meneruskan untuk menjadi pengacara Gayus atau tidak.

"Yang saya bilang tadi, dia keluar berobat atau keluar untuk jalan-jalan ke Bali, dua hal yang berbeda itu. Kalau berobat kan masih manusiawi. Tapi kalau jalan-jalan ke Bali itu sudah luar biasa," tutup Buyung.

Tokoh Banda Des Alwi Tutup Usia




Tokoh sekaligus pelaku sejarah Indonesia, Des Alwi Abubakar, tutup usia, Jumat (12/11/2009) dini hari. Des Alwi meninggal dalam usia 85 tahun.

"Meninggalnya tadi subuh," kata cucu Des Alwi, Miryannka, saat dihubungi detikcom, Jumat (12/11/2010) pagi.

Des Alwi dikenal sebagai anak angkat M Hatta dan Sjahrir. "Yang kita tahu, beliau meninggal saat tidur," ujar Miryannka. 

Saat ini jenazah berada di rumah duka di Permata Hijau Nomor 7, Jakarta Selatan.

Semasa hidupnya, Des Alwi banyak merekam jejak sejarah kemerdekaan Republik Indonesia dalam bentuk film atau naskah, khususnya Bung Hatta.

Des Alwi juga dikenal luas sebagai sesepuh Banda Naira, Maluku, yang juga menjadi tanah kelahirannya. Di sinilah Des kecil 'berteman' dengan tokoh Indonesia saat dibuang penjajah Belanda seperti Soekarno, Bung Hatta, Sjahrir, dan Iwa Kusuma Sumantri serta Tjipto Mangunkusumo.

Di akhir hayatnya, ada cita-cita terpendam di benak Des Alwi. Dia sangat berharap Otorita Banda bisa terwujud. Jika ya, Banda yang berada di Kepulauan Maluku, akan seperti Batam. 

"Kita harap dalam tahun depan Banda jadi otoritas budaya, seperti Batam tapi ini Budaya, bukan Dagang. Karena ini harus ada yang jaga, kalau tidak bisa hancur nanti," ujarnya pada Juli lalu. 

Makam Mbah Maridjan Terkubur Material Merapi




Makam Juru Kunci Merapi, Mbah Maridjan, dan 4 korban awan panas pada tanggal 26 Oktober 2010 lalu di Dusun Srunen, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, tertimbun material Merapi. Nyaris tidak ada yang tersisa, selain tumpukan abu, pasir dan kerikil.

Tidak hanya itu, Dusun Srunen, Dusun Singlar, Kali Tengah Kidul dan Kali Tengah Lor juga rata tertimbun material Merapi. Pantauan detikcom, Jumat (12/11/2010) pagi, puluhan rumah hancur dan hangus terbakar, dan tidak ada satu pun pohon yang hidup lagi.

detikcom bisa menjangkau sisi utara makam Mbah Maridjan. Namun karena banyak timbunan material panas, tidak bisa menuju barat jalan Desa Glagaharjo.

Di tempat yang semestinya adalah lokasi makam juru kunci itu, gundukan makamnya sudah tidak terlihat. Apalagi makam Mbah Maridjan belum dipasang nisan. Sedangkan, makam-makam yang sudah lama juga terkubur, tapi masih muncul batu nisannya.

Dusun Srunen dan sekitarnya sudah seperti dusun mati. Masih banyak ternak sapi yang menjadi bangkai di halaman rumah. Bau bangkai juga masih sangat menyengat.

12 Anggota tim SAR masuk ke desa ini pukul 06.00 WIB dengan menggunakan mobil. 20 Warga Dusun Srunen juga ikut dan sejumlah wartawan. Warga dusun ingin mengambil barang yang bisa diselamatkan.

Misalnya saja Yatno, yang kembali untuk mengambil ijazah dan surat tanah. Sementara cuaca di sekitar Merapi pagi ini cerah.

Lalin Flyover Ciputat Menuju Lebak Bulus Macet Panjang

 Kemacetan panjang terjadi di flyover Ciputat mengarah ke Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Para pengendara harus antre panjang sebelum bisa melewati flyover ini. 

"Lalu lintas dari flyover Ciputat arah Lebak Bulus macet total. Dipastikan akan banyak karyawan yang telat sampai kantor," kata Roy, salah seorang pengendara jalan kepada detikcom, Jumat (12/11/2010) pukul 09.30 WIB. 

Informasi Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya menyatakan, kemacetan ini juga membuat lalu lintas dari Pamulang menuju Ciputat macet. Kepadatan lalu lintas terjadi di depan Sekolah High Scope, Jalan TB Simatupang menuju Jalan Fatmawati.

Lalu lintas juga terpantau padat di Jalan Casablanca arah Kuningan. Kepadatan mulai terasa di flyover Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kendaraan saling serobot untuk bisa naik ke atas flyover tersebut, akibatnya lalu lintas menjadi macet.

Pengacara Tak Dampingi Gayus dalam Kasus Suap Karutan Brimob

 


Kuasa hukum Gayus Tambunan, Adnan Buyung Nasution menegaskan tidak akan memberikan pendampingan hukum dalam kasus penyuapan Kepala Rutan Brimob. Proses kasus tersebut akan diserahkan sepenuhnya pada Mabes Polri.

"Kita dan abang (Buyung) telah sepakat untuk tidak mendampingi kasus itu (penyuapan)," kata kuasa hukum Gayus, Pia Akbar Nasution saat berbincang dengandetikcom, Jumat (12/11/2010).

Pia yang juga putri kandung Adnan Buyung ini mengatakan, tim kuasa hukum mengambil sikap itu sebagai wujud profesionalitas. Sejak awal, kuasa hukum mendampingi Gayus agar kasus mafia pajak dan mafia hukum terbongkar.

"Kami sejak awal ingin agar Gayus bisa membongkar kasus mafia hukum ini. Dan itu sudah maksimal kita lakukan dan sekarang sudah sampai persidangan. Tapi kalau memang seperti ini kita serahkan kepada Polri. Yang jelas kita hanya akan mendampingi kasus-kasus awal saja," tegasnya.

Pia mengaku tidak pernah diberitahu soal keluarnya Gayus dari rutan. Sejak awal mendampingi hingga saat ini Gayus tidak pernah berkoordinasi dengan tim kuasa hukum.

"Jadi memang kita tidak tahu sama sekali soal itu (keluarnya Gayus)," jelasnya.

Menurut Pia, Buyung sudah mengetahui keterangan Mabes Polri soal adanya dugaan penyuapan dalam kasus 'kaburnya' Gayus dari rutan. "Kita sikapi secara profesional saja. Kalau itu diproses kita tegaskan tidak akan mengambil (kasus) itu," tukasnya.

Pia berharap kasus penyuapan kepala rutan tidak berpengaruh terhadap putusan pengadilan yang akan mengadili Gayus dalam kasus mafia hukum.

"Hakim selama ini objektif. Mudah-mudah proses ini berakhir dengan baik. Kita fokus kepada itu saja," jelasnya.

Apakah kasus ini mempengaruhi tim kuasa hukum dalam melakukan pembelaan? "Saya rasa kita serahkan saja pada hakim. Abang tetap pada komitmennya," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mabes Polri telah menahan 6 polisi penjaga Rutan Mako Brimob. Kepala Rutan tersebut, Kompol Iwan P, mengaku menerima Rp 50-60 juta dari Gayus. Sedangkan anak buahnya kecipratan Rp 5-6 juta.

Foto mirip Gayus yang sedang menonton tenis di Bali pada Jumat (5/11) juga kian menambah heboh. Saat itu seorang pria yang mirip Gayus tertangkap kamera tengah menonton pertandingan. Namun Gayus membantah.

Kini ada lagi foto mirip Gayus dengan seorang perempuan yang mirip Milana Anggraeini, istri Gayus Tambunan. Perempuan ini duduk tepat di belakang pria mirip Gayus Tambunan.

Komisi III Pertimbangkan Bentuk Tim Usut Kaburnya Gayus




 Begitu mudahnya Gayus Tambunan keluar masuk penjara membuka boroknya sistem pengawasan di rutan. Komisi III pun sedang mempertimbangkan membentuk sebuah tim untuk mengusut persoalan ini.

"Saya berharap akan segera dibentuk tim kecil untuk membantu kepolisian mengusut persoalan ini," kata anggota Komisi III Nasir Djamil kepada detikcom, Jumat (12/11/2010).

Tim ini, nantinya bukan hanya mengusut persoalan Gayus semata. Tim ini juga akan mampu membongkar modus-modus 'pelarian' yang terjadi di penjara.

"Tim ini nantinya akan bisa membantu kerja polisi juga," lanjut politisi asal PKS ini.

Hingga saat ini, beberapa anggota Komisi III masih terus melakukan koordinasi dan komunikasi. 

Seperti diketahui, seorang pria yang sangat mirip dengan Gayus Tambunan terlihat menonton turnamen tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010 di Nusa Dua, Bali. Pria tersebut mengenakan kacamata dan berambut tebal lurus yang diduga wig.

Pria yang sangat mirip dengan Gayus terjepret kamera fotografer Kompas Agus Susanto pada Jumat (5/11) pukul 21.10 Wita. Saat itu tengah digelar pertandingan antara petenis Daniela Hantuchova dan Yanina Wickmayer.

Disebut-sebut pula, pria mirip Gayus tersebut datang tidak sendiri, tapi bersama seorang wanita. Keduanya sempat terlihat di Hotel Westin.

Belakangan beredar foto wanita mirip Milana Anggraieni, istri Gayus, sedang menonton turnamen tenis di hari yang sama.  Dalam foto tersebut, wanita mirip Milana ini mengenakan kaos kuning hitam dan topi hitam bertuliskan WTA. Wanita ini tampak berdiri di belakang pria mirip Gayus tersebut.

Anton Medan: Alasan Sakit di Penjara Itu Biasa




Gayus Halomoan Partahaan Tambunan kembali membuat geger publik. Setelah menjadi terdakwa dalam kasus mafia pajak, Gayus dikabarkan pelesiran ke Nusa Dua, Bali, meski berada di penjara. Bahkan, Gayus menyuap penjaga penjara untuk bebas menghirup udara bebas. Apakah 'insiden' tersebut merupakan hal biasa terjadi di penjara?

"Itu sudah biasa, setiap tahanan atau narapidana yang mau keluar penjara berdalih sakit pulang jam 3 malam. Tidak aneh," kata mantan napi, Anton Medan saat berbincang dengan detikcom, Kamis (11/11/2010) malam.

Dia menilai, keluarnya Gayus dari tahanan merupakan tindakan yang tidak bisa dimaafkan. Dia juga menilai Gayus tergolong nekat dalam melakukan 'lawatan' ke Bali.

"Publik sudah tahu wajah dia apalagi kasus dia menyangkut pemerintahan," ujar Anton yang saat ini berprofesi sebagai Da'i.

Dia menilai, selama ini penjara Mako Brimob, Depok terkenal dengan keketatannya sehingga luput dari pantauan publik.

Anton juga meminta pengacara yang saat ini mendampingi Gayus dalam perkara mafia pajak, Adnan Buyung Nasution, untuk mundur. Menurutnya, 'kabur'nya Gayus telah mempermalukan Buyung.

"Dalam kondisi seperti ini Buyung seharusnya mundur. Kalau sudah begini, apa dalil Buyung untuk membela koruptor?" katanya.

Dia juga berpendapat, jika hukuman Gayus seharusnya diperberat jika benar terbukti Gayus ke Bali. "Karena dia tidak merasa menyesal dengan perbuatannya. Kalau dia menyesal setidakya dia berbuat baik dan mematuhi aturan selama di penjara," tegasnya.

Seperti diketahui, seorang pria yang sangat mirip dengan Gayus Tambunan terlihat menonton turnamen tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions 2010 di Nusa Dua, Bali. Pria tersebut mengenakan kacamata dan berambut tebal lurus yang diduga wig.

Pria yang sangat mirip dengan Gayus terjepret kamera fotografer Kompas Agus Susanto pada Jumat (5/11) pukul 21.10 Wita. Saat itu tengah digelar pertandingan antara petenis Daniela Hantuchova dan Yanina Wickmayer.

Disebut-sebut pula, pria mirip Gayus tersebut datang tidak sendiri, tapi bersama seorang wanita. Keduanya sempat terlihat di Hotel Westin.

Belakangan beredar foto wanita mirip Milana Anggraieni, istri Gayus, sedang menonton turnamen tenis di hari yang sama.  Dalam foto tersebut, wanita mirip Milana ini mengenakan kaos kuning hitam dan topi hitam bertuliskan WTA. Wanita ini tampak berdiri di belakang pria mirip Gayus tersebut.